Rabu, Oktober 28, 2009

Erdogan akan di kudeta oleh militer Turki


Sumber terpercaya salah satu koran di Turki mengungkap ditemukannya sebuah dokumen asli yang menuliskan agenda militer Turki untuk menyingkarkan pemerintah resmi yang dipegang oleh pimpinan Justice and Development Party (AK Party), Rajab Thayib Erdogan. Koran bernama "Zaman" terbitan Turki ini menuliskan bahwa dokumen yang diberitakan keluar pertanggal 12 Juni lalu adalah asli. Di bagian bawahnya tertulis “dikeluarkan oleh Departemen Informasi dan Komunikasi Staf Umum Angkatan Darat Turki.” Dokumen itu dibubuhi tanda tangan seorang pimpinan militer Turki bernama Kolonel Dursun Cicek.

Isi dokumen itu secara rinci menuliskan strategi untuk menggulingkan pemerintahan yang dipimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party). Mereka juga berencana mencemarkan nama baik Fathullah Gulen, seorang Ulama Turki beraliran Said Nursi yang memiliki kekuatan massa dan kini berdomisili di Amerika Serikat.

Surat kabar ini kemudian menuliskan, dokumen itu didapat dari seorang tentara tak dikenal yang telah mengirimkan dokumen itu kepada jaksa penuntut umum serta mengadukan permasalahan terkait organisasi Ergenekon (Organisasi Teroris yang didakwa memilik agenda menggulingkan pemerintah Turki dan upaya pembunuhan terhadap Erdogan).

Dalam surat pengaduannya tentara itu menyebut dirinya sebagai seorang “nasionalis sejati.” Ia mendapatkan dokumen tersebut dari kumpulan map yang ia curi dari Departemen Informasi dan Komunikasi tempat dimana Kol. Cicek bekerja.

Koran ini kemudian menambahkan, bahwa Mahkamah di Turki telah menugaskan kepada Komite Medis untuk menganalisa keaslian tandatangan dalam dokumen tersebut. Apakah ia asli milik Kolonel Cicek atau bukan? Hasil laporannya kemudian menyebutkan, berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh lembaga medis yang memeriksa genetik diketahui bahwa tanda tangan di dokumen itu seratus persen asli milik Kolonel Cicek.

Penolakan Militer dan Keterlibatan Israel

Namun pihak militer yang sudah menerima informasi ini dan melakukan investigasi sendiri, diberitakan menolak kebenaran dokumen agenda kudeta tersebut. Kepala Staf Angkatan Darat, Ilker Basbug mengatakan, dokumen itu hanya secarik kertas biasa yang isinya tidak membahayakan. Ilker kemudian dengan tegas membantah keaslian dokumen itu.

Sejak awal laporan dokumen kudeta itu tersebar dan sampai ke Staf Angkatan Darat, dikabarkan Jaksa Militer langsung mendapat tekanan dari Ilker untuk melakukan penyelidikan menyusut siapa tentara yang membocorkan dokumen itu. Saat ini ia diperkirakan tengah menjadi seorang perwira di kemiliteran Turki.

Pernyataan ini dari Ilker seolah meredakan kasus tersebut, namun pihak AK Party masih belum puas dan mengajukan kasus ini ke pengadilan sipil. Kasus ini mejadi lamban karena ditangani pihak militer, dan kolonel Cicek pun terbebaskan dari tuduhan. Beberapa pengamat di Turki menilai, Israel kemungkinan besar berada di balik agenda kudeta tersebut. Mereka gusar dengan kebijakan luar negeri Erdogan yang belakangan ini sangat kental dalam membela kemaslahatan umat Islam.(sn/ism)