Jumat, Mei 18, 2018

7 Spirit Kemenangan Ramadhan

7 Spirit Kemenangan Ramadhan


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah: 183).

Ayat ini menggambarkan urgensi ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kata kutiba menunjukkan makna bahwa ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah wajib. Wajib karena itu kebutuhan fitrah manusia. Allah swt. yang menciptakan manusia , Dialah yang lebih tahu hakikat fitrah ini. Dan Dialah yang lebih tahu rahasia diwajibkannya puasa. Karena itu tidak ada pilihan lain bagi manusia kecuali harus berpuasa. Karena itu pula Allah berfirman: kamaa kutiba ‘alalladziina min qablikum. Artinya bahwa manusia terdahulu juga diwajibkan berpuasa.

Sudah pasti bahwa Allah swt. tidak mungkin mensyari’atkan sesuatu yang tidak ada gunanya. Sebab Allah swt. Maha Bijak, Allah berfirman: alaisallahu bi ahkamil haakimiin (bukankah Allah adalah hakim yang sedil-adilnya?) . Sudah pasti bahwa semua ibadah yang Allah swt. ajarkan jika benar-benar dilaksanakan oleh manusia, akan membawa manfaat yang agung bagi manusia itu sendiri. Dalam berbagai peristiwa sejarah di zaman Rasulullah saw. kita selalu membaca bahwa kemenangan demi kemenangan justru terjadi di saat-saat umat sedang berpuasa di bulan Ramadhan. Ada apa dengan Ramadhan? Inilah alasan mengapa tulisan ini secara khusus akan mengungkap rahasia kemenangan dan hubungannya dengan Ramadhan.

Setidaknya ada tujuh spirit kemenangan Ramadhan yang bisa diangkat dalam tulisan ini:

Pertama, Kemenangan Atas Nafsu
Dalam kata ashiyam pada ayat di atas terkandung makna alhabsu artinya menahan. Seorang yang berpuasa pasti sedang menahan nafsu dengan segala dimensinya. Bukan hanya nafsu makan dan minum, melainkan juga nafsu hubungan seks dan nafsu memandang yang haram. Perhatikan diri anda ketika sedang berpuasa. Apa yang anda tahan? Bukankah anda sedang menahan diri dari yang halal? Makan dan minum itu halal bagi anda. Berhubungan seks dengan istri anda itu juga halal. Tetapi anda tahan. Dan anda mampu menahannya. Apa makna semua ini? Di sini nampak bahwa anda sedang bertarung dengan nafsu anda. Anda sedang berusaha mengendalikannya. Sekalipun nafsu itu meronta-ronta memanggil anda untuk makan di siang hari yang panas, anda tetap mengendalikannya sampai tiba adzan maghrib. Bila ternyata anda mampu melakukan ini, sungguh tidak ada alasan bagi anda untuk terjatuh kepada yang haram, hanya karena godaan nafsu.

Tapi sayangnya banyak orang yang hanya menjadikan puasa sekedar ritual yang mati. Mati karena hakikat puasa yang sebenarnya untuk menahan nafsu, ternyata itu hanya dilakukan di bulan Ramadhan saja. Begitu habis Ramadhan, tidak sedikit dari mereka yang tadinya berpuasa kembali merasa bebas untuk berbuat dosa. Akibatnya puasa Ramadhan tidak membawa makna apa-apa bagi hidupnya. Ibarat seorang yang makan, begitu makanan di telan setelah itu dimuntahkan lagi. Tentu cara hidup berIslam seperti ini tidak akan memberi buah sama sekali bagi kehidupan ruhaninya. Karena itulah makna puasa yang seharusnya menjadi titik tolak kemenangan atas hawa nafsu, itu harus tetap dipertahankan sepanjang hayat, sebab hanya demikian hakikat ritual akan menjadi seperti air yang disiramkan terhadap sebuah pohon. Maka pohon itu akan menjadi tumbuh subur, akarnya menghunjam ke bumi dan tangkainya menjulang ke langit. Setiap orang yang berteduh dibawahnya tidak hanya akan merasa sejuk melainkan juga akan merasa aman dengan rindangnya.


Kedua, Kemenangan Atas Setan
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ketika tiba Ramdhan, syetan-syetan diikat. Nabi saw. bersabda: 
إِذَا كَانَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
Bila Ramadhan tiba, pintu-pintu surga (rahmat) dibuka, dan pintu-pintu neraka(jahanam) ditutup, sementara syetan-syetan diikat.” (HR. Bukhari-Muslim).

Ini menunjukkan bahwa iman umat Islam di bulan Ramadhan harus meningkat. Karena itu kita selalu menemukan suasana yang berbeda di bulan Ramadhan. Orang yang tadinya malas shalat berjemaah di masjid, selama Ramadhan ia rajin ke masjid. Orang yang tadinya tidak pernah membaca Al Qur’an, selama Ramadhan selalu membacanya. Orang yang tadinya kikir bersedekah, selama Ramadhan menjadi dermawan. Orang yang tadinya tidak pernah bangun waktu fajar, selama Ramadhan selalu bangun fajar dan shalat subuh berjemaah di masjid. Orang yang tadinya tidak pernah shalat malam, selama Ramadhan rajib shalat malam. Orang yang tadinya mempertontonkan auratnya, selama Ramadhan menjadi wanita anggun di balik jilbab yang indah.

Suasana seperti ini menggambarkan betapa Ramadhan benar-benar membawa keberkahan bagi umat Islam. Terasa bahwa syetan benar-benar diikat. Syetan tidak bisa bergerak secera leluasa. Mengapa?

(a)            Nabi saw bersabda :
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنْ النَّارِ
Puasa adalah penangkal dari dosa dan api neraka.

Lalu nabi melanjutkan : 
إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ جَهِلَ عَلَيْهِ أَحَدٌ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Maka ketika kalian berpuasa hendaklah jangan berkata kotor dan tidak mengumpat. Bila ada orang mencaci katakan kepadanya: maaf aku sedang berpuasa…” (HR. Bukhari-Muslim)

(b)           Karena nafsu selama bulan puasa dikendalikan.
Begitu nafsu terkendali syetan tidak punya jaringan untuk bergerak. Begitu jaringanya menjadi sempit, amal-amal shaleh meningkat di mana-mana. Begitu amal shaleh meningkat otomatis iman akan naik. Sayangnya pemandangan ini hanya berlangsung sekejap. Selama bulan Ramadhan saja. Setelah itu kehidupan yang penuh kemenangan kembali lenyap dalam gelora nafsu. Dosa-dosa kembali dilakukan di mana-mana tanpa merasa takut sedikit pun. Jika memang demikian, benarkah kemenangan atas syetan selama Ramadhan adalah kemenangan sejati? Sampai kapan umat ini akan terus berpura-pura kepada Allah swt., menjadi hanya seorang muslim yang baik di bulan Ramadhan saja?

Ketiga, Pahala Dilipatgandakan
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw. bersabda: 
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ فَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَّا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Setiap amal anak Adam (-selama Ramadhan-) dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat, bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Kecuali puasa, Allah berfirman: Puasa itu untuk-Ku, dan Aku langsung yang akan memberikan pahala untuknya.” (HR. Muslim).

Maksudnya bahwa pahala puasa bukan hanya dilipatgandakan melainkan lebih dari itu, Allah swt berjanji akan memberikan pahala tanpa batas. Bayangkan berapa pahala yang akan didapat seseorang sepanjang hari berpuasa, bersedekah, menegakkan amal-amal wajib lalu dilanjutkan dengan amal-amal sunnah. Di mana semua itu dilipatgandakan tujuh ratus kali lipat.

Bagaimana jika seorang muslim membaca Al Qur’an dalam sehari lebih dari satu juz. Rasulullah saw. menerangkan bahwa pahala membaca Al Qur’an hitungannya perhuruf.
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ 
"Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali, aku tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf dan MIIM satu huruf

Setiap huruf satu kebaikan, dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Itulah rahasia, mengapa para ulama terdahulu begitu masuk Ramadhan mereka belomba-lomba mengkhatamkan Al Qur’an tanpa batas. Ada yang mengkhatamkan sehari sekali. Ada yang sehari dua kali. Yang selalu saya baca dalam manaqib Imam Syafi’ie adalah bahwa ia selalu mengkhatamkan Al Qur’an selama Ramadhan 60 kali khatam. Apa yang menarik di sini bukan logis atau tidaknya, melainkan kesungguhan mereka dalam mengkhatamkan Al Qur’an. Itulah spirit yang harus kita ambil. Bahwa akan menilai amal shaleh kita dari segi kwantitas melainkan dari usaha maksimal yang kita lakukan. Inilah makna ayat: “Fattaqullaha mas tatha’tum (maka bertaqwalah kepada Allah semaksimal kemapuanmu)” (QS. At Taghabun:16)

Keempat, Dosa-Dosa Diampuni
Minimal ada tiga ibadah dalam Ramadhan yang secara tegas Rasulullah saw. mengkaitkan dengan ampunan dosa-dosa terdahulu:

Pertama, ibadah puasa. Nabi saw. bersabda: 
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah, akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari-Muslim). 

Kedua, ibadah shalat malam (baca: tarawih). Nabi saw. bersabda: 
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang menegakkan shalat malam Ramadhan dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah, akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari-Muslim). 

Ketiga, Ibadah shalat malam lailatul qadr. Nabi saw. bersabda: 
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 
Siapa yang menegakkan shalat malam pada malam lailatul qadr dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah, akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari-Muslim).

Perhatikan ketiga hadits di atas, betapa ibadah Ramadhan yang akan menjadi penyebab ampunan dosa bukan hanya puasa, melainkan ada juga ibadah shalat malam sepanjang Ramadhan termasuk pada malam lailatul qadr. Tetapi sayangnya banyak orang Islam hanya mengambil puasanya saja, sementara ibadah-ibadah lain yang tidak kalah pentingnya dengan puasa diabaikan. Akibatnya tujuan Ramadhan yang sebenarnya merupakan bulan ampunan dosa, tidak tercapai secara maksimal. Banyak orang beralasan sibuk mencari nafkah dan lain sebaginya, sehingga tidak sempat memaksimalkan semuanya itu. Perhatikan Rasulullah saw. sekalipun hari-harinya sibuk berdakwah, pada bulan Ramadhan masih menambah lagi amal-amal ibadah yang melebihi hari-hari biasanya. Apakah cukup dengan hanya beralasan bahwa mencari nafkah juga ibadah, lalu mengabaikan membaca Al Qur’an, shalat malam dan lain sebagainya?

Kelima, Doa-doa Dikabulkan
Seorang yang sedang berpuasa doanya mustajab. Sebab ia sedang dalam kondisi menahan nafsu. Syetan-syetan tidak mendekatinya. Karenanya ia lebih dekat kepada Allah swt. Ketika ia dalam kondisi sangat dekat kepada Allah swt., maka doanya akan mudah diterima. Karena itu Nabi saw. menganjurkan agar orang-orang yang sadang berpuasa banyak-banyak berdoa. Para ulama mengatakan: Disunnahkan bagi orang yang sedang berpuasa selalu mengucapkan dzikir, memanjatkan doa, sepanjang hari selama berpuasa. Sebab puasa membuat pelakunya semakin dekat kepada Allah swt. Orang-orang yang dekat kepada Allah swt. doanya mustajab.
Berdzikir dan berdoa selama puasa memang sangat dianjurkan sepanjang hari. Tetapi berdzikir dan berdoa pada saat menjelang buka puasa sangat ditekankan dan diutamakan. Nabi saw. bersabda: 
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
“Orang yang berpuasa doanya tidak ditolak, terutama menjelang berbuka.” (HR. Ibn Majah, sanad hadits ini sahih).

Ibn Umar ra. meriwayatkan bahwa Nabi saw. menjelang buka puasa selalu berdoa: 
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dahaga telah pergi, kerongkongan telah basah, semoga Allah memberikan pahala). 

Abdullah bin Amru ra. selalu membaca doa berikut ini sebelum buka puasa: 
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Ya Allah aku mohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang mencakup segala sesuatu, agar Kau ampuni aku.”

Imam At Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda: 
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Tiga orang yang doanya tidak pernah ditolak: Pemimpin yang adil, seorang yang sedang berpuasa sampai ia berbuka, orang yang dizholimi.” 

Jelasnya bahwa selama puasa Ramadhan iman hamba-hamba Allah swt. sedang naik, mereka selalu bangun malam menegakkan shalat, mereka selalu membaca Al Qur’an, mereka selalu bersedekah, mereka jauh dari dosa-dosa, mereka bertobat minta ampunan kepada Allah swt. dan sebagianya. Semua itu merupakan suasana yang dukung-dukung membuat turunnya keberkahan dari Allah swt. Semakin banyak keberkahan yang turun semakin mudah doa yang kita panjatkan dikabulkan oleh Allah swt.



Keenam, Raih Lailatul Qadr
Dalam surah Al Qadr: 3-5 Allah swt. menerangkan keagungan malam lailatul qadr“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” 

Inilah malam yang sangat Allah swt. agungkan. Pada malam lailatul qadr ini Allah swt. pernah menurunkan Al Qur’an. Bukan hanya itu, setiap malam lailatul qadr Allah memberikan kesempatan kepada hamba-hamba-Nya untuk menutupi kekurangan masa lalunya dengan beribadah menegakkan shalat, berdzikir dan membaca Al Qur’an. Bayangkan pahalanya khsusus dan luar biasa. Tidak bisa dibandingkan dengan pahala beribadah selama 1000 bulan. Kata khirun pada ayat di atas menunjukkan makna lebih baik, bukan sama. Perhatikan betapa keutamaan ibadah pada malam lailatul qadr hendaklah diraih dengan sungguh-sungguh.

Perhataikan kata khairun min alfi shahrin (lebih baik dari seribu bulan). Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya, pernah melakukan hitung-hitungan tentang hakikat seribu bulan itu. Beliau mengatakan: 1000 bulan = 84 tahun 3 bulan. Saya mencoba merenungkan hakikat ini. Saya menemukan betapa angka tersebut menggambarkan usia terpanjang rata-rata manusia. Artinya, bila kita pikir-pikir ayat tersebut, kita akan segera mengambil kesimpulan bahwa beribadah pada malam lailatul qadr masih lebih hebat pahalanya dibanding dengan pahala ibadah sepanjang hidup. Tetapi maksudnya di sini bukan lantas mencukup dengan ibadah pada malam lailatul qadr kalau setelah itu tidak beribadah sepanjang hayat? Ini salah. Itu maksudnya adalah 
(a) bahwa kita secara normal menyadari bahwa masih banyak ibadah yang kurang maksimal, atau bahkan sangat kurang. Perlu adanya back up pahala, untuk menutupi kekurangan-kekurangan itu. 
(b) Kita seharusnya -selama hidup- selalu beribadah kepada Allah swt. untuk menutupi nikmat-nikmat-Nya yang tidak pernah putus. Tetapi karena kesibukan yang demikian banyak, serta kelemahan iman yang kita punya, tentu banyak kondisi yang tidak bisa dipenuhi. Allah swt. yang Maha Pengasih memberikan peluang agar kita bisa mengimbangi nikmat-nikmat tersebut. Karenanya dibukalah malam lailatul qadr.

Rasulullah saw. memberikan tuntunan agar lailatul qadr itu diburu pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Terutama malam-malam ganjil: 21, 23, 25, 27, 29. Banyak para sahabat dan para ulama yang menekankan secara khusus malam tangga 27 Ramadhan. Tetapi demikian, mereka menganjurkan agar tidak mencukupkan hanya dengan malam tanggal 27 saja. Sebab tidak mustahil malam lailatul qadr itu akan terjadi pada malam-malam lainnya. Karena itu handaknya seorang hamba Allah swt. selalu bangun setiap malam. Karena tidak ada yang tahu pasti kapan dan tanggal berapa sebenarnya lailatul qadr itu terjadi. Karena itu sebagian sahabat mengatakan: Siapa yang yang bangun menegakkan shalat setiap malam sepanjang tahun ia pasti dapat keistimewaan lailatul qadr.

Sebenarnya lailatul qadr ini adalah suatu kesempatan yang sangta istimewa dan sangat mahal. Seharusnya setiap orang yang beriman bersungguh-sungguh untuk meraihnya. Seharusnya mereka sejak dini sudah bersiap-siap dengan segala daya upaya untuk mendapatkannya. Seperti mereka berdaya upaya untuk meraih medali dalam sebuah olimpiade. Seharusnya mereka menyesal seumur hidupnya ketika tidak terlibat dalam perlombaan ini.

Padahal Allah swt. telah berfirman: “Fastabiqul khairaat (berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan.” (QS. Al Baqarah:148).

Tetapi sayangnya banyak orang beriman tidak tertarik dengan perlombaan. Bahkan banyak dari mereka yang cuek dan tidak terpanggil untuk mempersiapkan diri supaya mendapatkannya. Pun tidak sedikit yang tidak menyesal karena tidak kebagian keberkahannya. Apakah mereka telah merasa kebanyakan pahala, sehingga merasa cukup dengan pahala amal yang selama ini mereka kerjakan? Coba pikirkan seberapa persenkah pahala yang kita dapatkan dibanding dengan pahala para sahabat Nabi saw.?

Nabi saw. bersabda: 
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
“Janganlah kau mengejek sahabat-sahabatku, Janganlah kau mengejek sahabat-sahabatku  demi Allah seandainya kau infakkan emas sebasar gunung Uhud, pahala yang kau dapatkan itu tidak akan mencapai segenggam atau separuhnya dari pahala yang mereka dapatkan.” 

Perhatikan sedemikian agungnya pahala para sahabat itu, itu pun mereka masih berlomba-lomba meraih malam lailatul qadr.


Ketujuh, Kejar Level Taqwa
Ayat tentang puasa di atas, ditutup dengan la’allakum tattaquun (agar kamu bertaqwa). Artinya bahwa tujuan utama puasa Ramadhan adalah untuk membangun kesadaran taqwa dalam pribadi seorang muslim. Taqwa seperti yang dikatakan Ubay bin Ka’ab ra. kepada Umar bin Khaththab adalah:

“Bahwa orang yang betaqwa itu seperti orang berjalan di tempat yang banyak durinya. Kanan-kiri, bawah-atas ada duri.” 

Bayangkan apa yang dia lakukan? Tentu ia sangat berhat-hati, jangan sampai duri itu menggores tubuhnya. Begitu juga taqwa. Anda berhati-hati dari pandangan yang haram seperti anda berhati-hati dari duri, itu taqwa. Anda berhat-hati dari harta haram, jangan sampai barang itu masuk ke perut anda, atau ke perut istri dan anak anda, seperti anda berhati-hati dari duri, itu takwa. Anda berhati-hati dari dosa-dosa kecil apalagi besar seperti anda berhat-hati dari duri, itu taqwa.

Perhatikan betapa taqwa merupakan totalitas kehati-hatian seorang hamba dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt., jangan sampai sedikit pun dari apa yang dia lakukan dimurkai Allah swt. Itulah rahasia mengapa Allah swt. mengikat pada ayat di atas antara puasa (ash shiyam) dengan taqwa. Sebab ketika seseorang berpuasa dia telah mengendalikan nafsunya. Dan hanya dengan mengendalikan nafsu, seseorang secara bertahap akan naik ke level taqwa. Karena itu dalam Al Qur’an masalah taqwa merupakan tema sentral. Katika Allah swt. menceritakan pedihnya siksaan neraka itu sebenarnya supaya orang bertaqwa.

Allah berfirman: 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6).

Begitu juga ketika Allah swt. menceritakan keindahanya surga dan kelezatan makanan dan minuman di dalamnya, itu tidak lain supaya manusia bertaqwa.

Lebih dari itu, banyak ayat dalam Al Qur’an yang menekankan pentingnya bersikap taqwa:

(a) Di pembukaan surah Al Baqarah, Allah swt. langsung menceritakan sifat-sifat orang yang bertaqwa.

(b)Dalam surah Ali Imran:133, Allah swt. menegaskan bahwa surga dipersipakan untuk mereka yang bertaqwa: 
۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” 

(c)  Dalam surah Al Hujuraat: 3, Allah swt. menunjukkan bahwa paling mulainya manusia adalah orang-orang yang paling bertaqwa.

(d)Dalam surah Al Qashash:83, Allah swt. menerangkan bahwa kemenangan itu hanya milik orang-orang yang betaqwa: 
تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” 

Dalam surah Al Qalam:34, lagi-lagi Allah menceritakan indahnya surga yang dipersipakan untuk mereka yang bertaqwa: 
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ
Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.”

Penutup

Jelasnya, Ramadhan adalah nikmat agung, sekaligus tamu agung yang datang setahun sekali. Di dalamnya banyak kesempatan bagi orang-orang beriman untuk meningkatkan iman dan mencucikan dosa-dosa dengan memohon ampun kepada Allah swt. tidak hanya puasa, banyak ibadah Ramadhan yang diajarkan Allah swt. dan Rasul-Nya yang tidak kalah pentingnya dengan ibadah puasa. Seperti ibadah shalat malam, i’tikaf, banyak bersedekah, mengkhatamkan Al Qur’an dan lain sebagainya. Siapa yang bersungguh-sungguh melaksanakan semua itu, kemenangan pasti akan dia capai. Sebaliknya siapa yang mengabaikan semua itu, dia sendiri yang rugi. Ingat bahwa tidak ada yang bisa menjamin bahwa seseorang bisa hidup sampai ke Ramadhan tahun depan. Karena itu, ketika ternyata kita diberi kesempatan memasuki Ramadhan tahun ini, janganlah sekali-kali disia-siakan. Segeralah bergegas untuk beramal. Segeralah bersungguh-sungguh untuk menggunakan kesempatan ini secara maksimal. Semoga Allah swt. menerima amal kita semua. Amiin. Wallahu a’lam bishshawab.


Berpuasalah Seperti Ulat, Jangan Seperti Ular


Dalam menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, umat Islam dianjurkan agar dapat belajar dari ulat. Anjuran ini sangat populer di kalangan pesantren di Jawa yang diungkapan dalam pepatah, “Pasa o kaya uler, aja kaya ula.” Berpuasalah seperti ulat. Jangan berpuasa seperti ular.

Setelah menjalani puasa ulat mampu mengubah dirinya secara totalitas. Dari bentuk fisik dan watak atau sifatnya sangatlah berbeda. Dari melata dan mengganggu tanaman serta dibenci petani, berubah menjadi kupu-kupu yang membantu proses pembuahan tanaman. Dari yang semula menjijikkan, menjadi indah.

“Sedangkan ular walaupun berpuasa tetaplah menjadi ular. Meski sudah berpuasa, wujudnya tidaklah berubah. Ular hanya berganti kulit saja. Sementara wataknya sama saja.”

Kisah pasukan Zulkarnain

Buku Tasawuf Modern karangan Buya Hamka

 

Suatu hari baginda Raja Iskandar Zulkarnain, mengumpulkan tentara2nya karena akan menaklukkan suatu negara. Titah baginda : ” hari ini kita akan berangkat ke medan laga. Perjalanan terberat ketika kita menyeberang sungai besar dan deras arusnya.


Saya berpesan, ketika menyeberang sungai ambillah sebanyak mungkin apa yang kalian injak atau kalian temui “. Menyikapi titah baginda ini ternyata pasukan terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :


1-Kelompok pertama

Kelompok ini sangat patuh kepada baginda, oleh karena itu ranselnya penuh dengan benda2 yang mereka ketemukan ketika menyeberang sungai


2-Kelompok Kedua

Kelompok ini setengah hati untuk mematuhi pesan baginda, oleh karena itu mereka hanya mengambil benda2 yang sesuai keinginannya dan tidak antusias


3-Kelompok ketiga

Kelompok ini menganggap pesan baginda tak penting sehingga tidak menarik perhatiannya. Mereka tidak mengambil apapun ketika menyeberang sungai sehingga ranselnya kosong melompong.


Setelah perjalanan panjang dan menyeberang sungai Baginda Raja memerintahkan ke pasukan2nya istirahat dan memeriksa benda2 yang telah mereka ambil di sungai tadi.

Kelompok pertama senang dan terkejut karena yang mereka bawa dari sungai berubah jadi berlian. Kelompok kedua senang tapi menyesal melihat yang diperoleh kelompok pertama. Hanya penyesalan dari kelompok ketiga ini karena tidak dapat apa2. Kalau bisa, kelompok kedua dan ketiga akan mengulangi menyeberang sungai, tapi apa boleh buat semua sudah berlalu.

Dikaitkan dengan puasa romadhon, maka
Kelompok Pertama ini diibaratkan yang berpuasa dan sejak hari pertama sampai akhir romadhon selalu sholat tarawih, sholat sunah lain : sholat sunah rowatib, sholat dhuha, dsb, istiqomah mengaji, shodaqoh, selalu sholat berjama’ah, menjaga lisan dan perilakunya, i’tikaf, dsb.

Kelompok Kedua diibaratkan yang berpuasa, sholat tarawih hanya beberapa hari di awal/akhir romadhon, shodaqoh, mengaji, i’tikaf jarang.

Kelompok Ketiga diibaratkan yang berpuasa saja, mereka merasa cukup memenuhi kewajiban puasa, tetapi tidak memperoleh nilai tambah apa2.
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
"Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang. "Hadits Ibnu Majah Nomor 1680

Romadhon telah memberi kesempatan dihadapan kita, pilihan ada ditangan kita, masuk kelompok yang mana. Semoga kita termasuk kelompok pertama, yaitu kelompok orang2 yang mengisi bulan Romadhon dengan amalan2 yang telah disyari’atkan optimal atau minimal termasuk yang sungguh2 berusaha menjadi kelompok itu. Aamiin. 

Rabu, Mei 09, 2018

Hadits Pendek dan Doa Sehari - hari

HADITS 1
SHOLAT

اَلصَّلَاةُ عِمادُ الدِّيْنِ
Sholat adalah Tiang Agama

اَلصَّلَاةُ عِمادُ الدِّيْنِ ،فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنَ ، وَمَنْ هَدَمَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّينَ
Sholat adalah Tiang Agama, barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang meninggalkan berarti ia telah merobohkan agamanya”.

HADITS 2
MEMBERI HADIAH

تَهَادُوْا تَحَابُّوْا
Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.”

HADITS 3
PERSAUDARAAN MUSLIM

اَلْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ
Seorang muslim itu adalh saudara muslim yang lain. (HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim)

HADITS 4
KEBERSIHAN

اَلطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
Kebersihan (suci) sebagian dari iman(HR. Muslim )

HADITS 5
PERBUATAN BAIK

كُلُّ مَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ
Setiap kebaikan adalah sedekah (HR. Muslim)


HADITS 6
KASIH SAYANG

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
Siapa yang tidak menyayangi tidak akan disayangi (HR. Bukhori)


HADITS 7
LARANGAN MARAH

لَا تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةَ
Tidak marah bagimu surga (HR. Thabraani)

 HADITS 8
DO’A

أَفْضَلُ الْعِبَادَةِ اَلدُّعَاءِ
Ibadah yang paling utama adalah Doa(HR.Al-Hakim)

HADITS 9
MENUTUP AURAT

اِنَّا نُهِيْنَا أَنْ تُرَى عَوْرَاتُنَا
Sesungguhnya kita dilarang menampakkan aurat kita (HR. Al Hakiim)

HADITS 10
TERSENYUM

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ صَدَقَةٌ
Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah (HR. Tirmidzi)

HADITS 11
ADAB MAKAN

سَمِ اللهُ تَعَالَى وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ
Bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang ada di dekatmu. (HR Bukhari – Muslim)

HADITS 12
BELAJAR AL QUR’AN

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْ اَنَ وَ عَلَّمَهُ
Sebaik baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan yang mengajarkannya." (HR. Bukhari)
  
HADITS 13
KEMULIAAN IBU

اَلْجَنَّةُ تَحْتَ اَقْدَامِ اْلأُمَّهَاتْ
Surga itu dibawah telapak kaki ibu. (HR. Ahmad)


HADITS 14
IMAN YANG UTAMA (BERSABAR)

اَفْضَلُ الْإِيْمَانِ الصَّبْرُ وَالسَّمَاحَةُ
Iman yang utama adalah sabar dan pemaaf (HR. Ad-Dailamii)

HADITS 15
LARANGAN MENAKUT – NAKUTI

لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا
Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain.” (Shahih Sunan Abi Dawud)


HADITS 16
KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU

طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim dan muslimat" (HR. Ibnu Abdurrahman)

HADITS 17
TANGAN DIATAS LEBIH BAIK

اَلْيَدُ اْلعُلْياَ خَيْرٌ مِنَ اْليَدِ السُّفْلَى
Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah (HR. Muslim)

HADITS 18
TERIMA KASIH

لَا يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
Tidak dikatakan bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia ” (HR. At-Tirmidzy)

HADITS 19
MENYEBARKAN SALAM

أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ تَحَابُّوا
Sebarkanlah salam diantara kalian, niscaya kalian akan saling mencintai”.(HR. Al-Hakim 1086).

HADITS 20
BERJABAT TANGAN

تَصَافَحُوْا يَذْهَبُ الْغِلُّ عَنْكُمْ
Berjabat tanganlah kalian niscaya menghilangkan dendam kesumat dalam hati

HADITS 21
BERBICARA BAIK/DIAM

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari, Muslim)


HADITS 22
PEKERJAAN YANG RAPI

اِنَّ اللهَ يُحِبُّ اِذَا عَمِلَ اَحَدُكُمْ عَمَلًااَنْ يُّنْقِنَهُ
Sesungguhnya Alloh menyukai pekerjaan yang dikerjakan dengan rapi (HR. Baihaqi)


 HADITS 23
ADAB MENGUAP

إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيْهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
Apabila salah seorang di antara kalian menguap maka hendaklah menutup mulut dengan tangannya karena syaitan akan masuk (ke dalam mulut yang terbuka).” [HR. Muslim no. 2995 (57) dan Abu Dawud no. 5026]

HADITS 24
ADAB BERBISIK

إِذَا كَانُوا ثَلَاثَةٌ فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الثَّالِثِ
Apabila mereka bertiga maka janganlah dua orang berbisik-bisik dengan meninggalkan yang ketiga.” (Muttafaq ‘Alaih)
  
إِذَا كُنْتُمْ ثَلاَثَةً فَلاَ يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُوْنَ اْلآخَرِ حَتَّى تَخْتَلِطُوْا بِالنَّاسِ، مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذلِكَ يُحْزِنُهُ
Apabila kamu bertiga, maka janganlah dua orang di antara kamu saling berbisik-bisik tanpa mengajak yang lainnya, hingga mereka bercampur dengan orang-orang, karena hal tersebut akan menyakitinya.” (Muttafaq ‘Alaih)


HADITS 25
ADAB BERSIN

إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ كَفَّيْهِ عَلَى وَجْهِهِ وَلْيَخْفِضْ صَوْتَهُ
Apabila salah seorang dari kalian bersin hendaklah ia meletakkan tangannya ke wajahnya dan mengecilkan suaranya.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim



HADITS 26
MENCINTAI  SAUDARA

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتىَّ يُحِبَّ ِلأَخِيْهِ مَا يُحِبَّ لِنَفْسِهِ
Tidak sempurna iman seseorang, sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri “ (HR. Ahmad – Bukhori Muslim)

 HADITS 27
BERLAKU JUJUR

إِنَّ الصَّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ
Sesungguhnya jujur itu menuntun kepada kebaikan dan kebaikan menuntun ke surga (Mutafaqun ‘alaih)
  
HADITS 28
TENTANG DUSTA


اِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ اِلَى الْفُجُوْرِ وَ اِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ اِلَى النَّارِ
Sesungguhnya dusta itu menuntun kepada kecurangan dan kecurangan menuntun kepada neraka (mutafaqun ‘alaih)


HADITS 29
AMAL YANG UTAMA

اَفْضَلُ الْاَعْمَالِ الصَّلَاةُ لِوَقْتِهَا وَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ
Amal yang utama adalah sholat pada waktunya dan berbuat baik kepada kedua orang tua

HADITS 30
PERINTAH BEROBAT

اِنَّ اللهَ تَعَالَى حِيْنَ خَلَقَ الدَّاءَ وَ خَلَقَ الدَّوَاءَ قَتَدَاوُوْا
Sesungguhnya ketika Alloh menciptakan penyakit juga menciptakan obat, maka berobatlah

إِنَّ اللهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ فَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءُ فَتَدَاوُوا وَلاَ تَتَدَاوُوا بِحَرَامٍ
Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat. Dan Dia menjadikan buat tiap-tiap penyakit ada obatnya. Maka, makanlah obat, tapi janganlah makan obat dari yang haram. (HR. Abu Daud)


HADITS 31
PEMINTA

اِنَّ اللهَ تَعَالَى يُبْغِضُ السَّاءِلَ الْمُلحِفُ
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang meminta dengan paksa (HR. Au Na’im)

HADITS 32
MERAWAT RAMBUT

اَكْرِمْ شَعْرَكَ وَاَحْسِنْ اِلَيْهِ
Muliakanlah rambutmu dengan merawatnya (HR. Nasa’i)

HADITS 33
LARANGAN MENIUP MAKANAN

نَهَى رَسُولُ اللهِ -صَلٰى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-عَنِ النَّفَخِ فِى الطَّعَامِ وَ الشَّرَابِ
Rasulillah SAW melarang kita meniup makanan dan makanan (HR. Ahmad)

HADITS 34
MENDAHULUKAN SISI KANAN

إِذَا لَبِسْتُمْ وَاِذَا تَوَضَأتُمْ فَابْدَءُوْا بِأَيَامِنِكُمْ
Jika kamu berpakaian atau berwudhu dahulukanlah sisi kananmu

HADITS 35
ORANG SOMBONG

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Tidak masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sifat sombong meskipun hanya sebesar atom

HADITS 36
BERINFAQ

أَنْفِقُ يَا اَبْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
Berinfaqlah hai anak cucu Adam niscaya Aku(Alloh) akan berinfaq kepadamu (HR. Bukhori)

HADITS 37
MAHIR MEMBACA AL-QUR’AN

اَلْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ
Yang Mahir membaca Al Qur’an akan tinggal bersama malaikat Jibril (HR. Bukhari & Muslim)

HADITS 38
UCAPAN YANG BAIK
 اَلْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Ucapan yang baik adalah shodaqoh (HR. Bukhori)

 HADITS 39
MENGADU DOMBA

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Muslim no. 105)
  
HADITS 40
MALU BAGIAN DARI IMAN
 اَلْحَيَاءُ مِنَ اْلإِيْمَانِ
"Malu itu sebagian dari iman." (HR. Muttafaq'alaih)

HADITS 41
ISLAM AGAMA TERTINGGI

اَلْإِسْلَامُ   يَعْلُ وَ لَا يُعْلَى عَلَيْهِ
Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya (HR. Baihaqi)

HADITS 42
TAQWA KEPADA ALLOH

اِتَقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Bertaqwalah kamu kepada Alloh dimanapun kamu berada (HR. Tirmidzi)

HADITS 43
ALLOH HANYA MENERIMA YANG BAIK

إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً
Sesungguhnya Alloh itu baik , tidak menerima sesuatu kecuali yang baik (HR. Muslim)

HADITS 44
PAHALA MENUNJUKKAN KEBAIKAN

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya (HR. Tarmidzi)

HADITS 45
MENYINGKIRKAN DURI

وَيُمِيْطُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ
Menyingkirkan duri di tengah jalan adalah shodaqoh (HR.Bukhori)

HADITS 46
MENAHAN MARAH

وَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
Apabila salah satu diantara kalian marah maka hendaklah diam (HR. Ahmad)

HADITS 47
MENYENGERAKAN SHOLAT

إِذَا سَمِعْتَ النِّدَاءَ فَأَجِبْ دَاعِيَ اللهِ
Apabila kamu mendengar seruan (adzan) maka jawablah seruan tersebut (HR. Ath-Thabrani)

HADITS 48
MINUMAN YANG MEMABUKKAN

كُلُّ شَرَابٍ أَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ
Setiap minuman yang memabukkan adalah haram (HR. Bukhori – Muslim)

HADITS 49
RIDHO ALLOH RIDHO ORANG TUA

رِضَااللهِ فِي رِضَاالْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اللهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ
Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi)

HADITS 50
NIAT

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya." (HR. Bukhari, Muslim)

HADITS 51
MUSLIM BERSAUDARA

اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ
"Muslim itu bersaudara bagi muslim yang lainnya, jangan menzhaliminya dan jangan memasrahkannya." (HR. Bukhari, Muslim)

HADITS 52
AGAMA NASIHAT

اَلدِّينُ النَّصِيحَةُ
"Agama adalah nasihat."
(HR. Muslim, Abu Dawud dan An-Nasai’i)

HADITS 53
PAHAM AGAMA

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Barangsiapa yang Allah menginginkan kebaikan baginya, maka akan dipahamkan akan agamanya. (HR. Bukhari, Muslim)

HADITS 54
ALLAH MAHA INDAH

إِنَّ اللهَ جَمِيْلُ يُحِبُّ الْجَمَلْ
Sesungguhnya Allah itu maha indah dan mencintai keindahan." (HR. Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi)

HADITS 55
SHOLAT TEPAT WAKTU

صَلِّ الصَّلاَةَ لِوَقْتِهَا
Kerjakanlah shalat tepat pada waktunya.(HR.Muslim)

HADITS 56
MENJAGA AGAMA ALLAH

اِحْفَظِ اللهِ يَحْفَظْكَ اِحْفَظِ اللهِ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ
Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kamu dapati Dia dihadapanmu. (HR. Tirmidzi)

HADITS 57
BERKATA BENAR

قُلِ الْحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًا
Katakanlah yang benar walau pahit sekalipun. (HR. Baihaqi)

HADITS 58
KEUTAMAAN DOA

اَلدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةِ
"Doa itu adalah ibadah." (HR. At-Tirmidzi)


HADITS 59
KEUTAMAAN SEORANG MUSLIM

مِن حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
Tanda baiknya Islam seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya." (HR. Tirmidzi)


HADITS 60
LARANGAN BERBURUK SANGKA

اِيَّاكُمْ وَالظَّنْ
Jauihilah olehmu berburuk sangka. (HR. Muttafaq'alaih)

HADITS 61
RASUL TIDAK PERNAH MENCELA MAKANAN

مَاعَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ طَعَامًا قَطٌ
Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah mencela makanan." (HR. Muttafaq'alaih)

HADITS 62
TOLONG MENOLONG

اَللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ
Allah senantiasa menolong hambaNya, selama hambaNya suka menolong saudaranya." (HR. Muslim)

HADITS 63
KEUTAMAAN BERSIWAK

اَلسِّوَاكُ مُطَهِّرَةٌ لِلْفَمِّ مُرْ ضَاةٌ لِلرَّبِّ
Siwak itu pembersih mulut dan merupakan penyebab keridhaan dari Allah." (HR. An-Nasa’i)

HADITS 64
MENJAGA LISAN

اَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ
"Jagalah lisanmu." (HR. Tirmidzi)


HADITS 65
AMAL PERTAMA DIHISAB

اِنَّ اَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهْ
Sesungguhnya amalan hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. (HR. Tirmidzi)

HADITS 66
LARANGAN BERBUAT KERUSAKAN

لَاضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ
Janganlah engkau saling membahayakan dan jangan saling merugikan. (HR. Ibnu Majah)

HADITS 67
AGAMA ITU MUDAH

اَلدِّيْنُ يُسرٌ
Agama itu mudah (HR Bukhari) 

HADITS 68
KUNCI SURGA

مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلاَةُ
Kunci surga adalah shalat (HR Ahmad) 

HADITS 69
CURANG

مَنْ غَشَّنا فَلَيْسَ مِنَّا
Siapa yang curang bukan golongan kami (HR Muslim)

HADITS 70
UCAPKAN SALAM

اَلسَّلامُ قَبْلَ الكَلاَمِ
Ucapkan salam sebelum bicara(HR Bukhari) 


HADITS 71
MERAMPAS MILIK ORANG LAIN

مَنِ انْتَهَبَ نُهْبَةً فَلَيْسَ مِنَّا
Siapa merampas milik orang bukan golongan kami (HR Tirmizi) 

HADITS 72
MENJAUHI SIFAT MARAH

اِجْتَنِبُواالْغَضَبَ
Jauhilah sifat pemarah
  
HADITS 73
TIDAK TERJADI KIAMAT

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ عَلَى أَحَدٍ يَقُولُ : اَللهُ اَللهُ
 Tidak akan datang kiamat selama masih ada yang mengucap Allah… Allah…(HR Muslim)

HADITS 74
DO’A ADALAH SENJATA

اَلدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ
Do’a adalah senjata orang beriman (Jamius Saghir) 

HADITS 75
SOGOK / SUAP

لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ
Laknat Rasulullah (saw) kepada orang yang menyogok dan yang disogok (HR Abu Daud) 

HADITS 76
TIDAK MASUK SURGA SEORANG PENIPU

لَايَدْخُلُ الجَنّةَ خَبٌّ وَلاَ بَخِيْلٌ وَلاَ مَنَّانٌ
Tidak akan masuk surga orang yang suka menipu, pelit dan mengungkit pemberian(HR Tirmizi) 

HADITS 77
INTI IBADAH

اَلدُّعَاءُ مُخُّ اْلِعبَادَةِ
Do’a adalah inti ibadah(HR Tirmizi) 

HADITS 78
BERKATA BAIK

اَلْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Berkata yang baik adalah sedekah (HR Bukhari) 

HADITS 79
SESEORANG BERSAMA YANG DICINTAI

اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
Seseorang akan bersama siapa yang dicintainya(HR Muslim) 


HADITS 80
PEMUTUS TALI SILATURAHIM

لَايَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Tidak akan masuk surga pemutus tali persaudaraan (HR Muslim) 

HADITS 81
MENCACI SEORANG MUSLIM

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
Mencaci seorang muslim adalah dosa dan memeranginya adalah kufur(HR Tirmizi) 

HADITS 82
MENUTUP AIB SAUDARANYA

مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Siapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat(HR Muslim) 

HADITS 83
TIDAK DISAYANG ALLAH

لاَ يَرْحَمُ اللهُ  مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ
Tidak disayang Allah orang yang tidak sayang kepada manusia (HR Bukhari) 

HADITS 84
TEMPAT YANG DICINTAI ALLAH

أَحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا
Tempat yang paling dicintai Allah di muka bumi adalah masjid-masjidnya(HR Bukhari) 

HADITS 85
DUNIA ADALAH PENJARA

اَلدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir(HR Muslim)

HADITS 86
TASYABUH / MENYERUPAI SUATU KAUM

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia akan digolongkan sebagai kaum tersebut(HR Abu Daud)

HADITS 87
MENAKUTI DENGAN SENJATA
مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلاَحَ فَلَيْسَ مِنَّا
Barangsiapa menakut-nakuti dengan senjata kepada kami maka bukan golongan kami (HR. Bukhari)

HADITS 88
SAMPAIKANLAH WALAU SATU AYAT

بَلِّـغُوْا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
Sampaikan dariku walau satu ayat (HR Bukhari) 


HADITS 89
MENGGANGGU TETANGGA

لَايَدْخُلُ الجنَّةَ مَنْ لاَ يَأمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Tidak masuk surga orang yang tetanggannya tidak merasa aman dari gangguannya(HR Muslim) 

HADITS 90
MUSLIM SEJATI

اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلَمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Muslim sejati adalah orang yang selamat muslim lainnya dari keburukan lisannya dan kejahatan tangannya(HR Bukhari) 

HADITS 91
MEMBANGUN MASJID

مَنْ بَنَى لِلهِ مَسْجِدًا بَنَى اللهُ لَهُ بَيْةً فِي الجَنَّةِ
Barangsiapa membangun masjid karena Allah maka Allah akan bangunkan rumah baginya di dalam surga(HR Muslim) 

HADITS 92
MENGHIBUR ORANG KENA MUSIBAH

مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ
 Barangsiapa menghibur orang yang tertimpa musibah maka baginya pahala seperti orang yang tertimpa musibah(HR Tirmizi) 

HADITS 93
TERGESA – GESA DARI SETAN

اَلْأَنَاةُ مِنَ اللهِ وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
Kehati-hatian datangnya dari Allah dan ketergesa-gesaan datangnya dari setan(HR Tirmizi) 

HADITS 94
JANGAN TERPEROSOK 2 KALI
لَايُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ مَرَّتَيْنِ
Orang beriman tidak akan tersengat dua kali di lubang yang sama(HR Bukhari) 

HADITS 95
TIDUR PAGI PENGHALAN REZEKI

اَلصُّبْحَةُ تَمْنَعُ الرِّزْقَ
Tidur di waktu pagi menjadi penghalang rizki (Musnad Ahmad) 

HADITS 96
SURGA BAGI DERMAWAN

اَلْجَنَّةُ دَارُاْلأَسْخِيَاءِ
Surga adalah tempat bagi orang-orang yang dermawan (HR. Awiyyin-Qudloiy)

HADITS 97
RENDAH HATI

مَنْ تَكَبَّرَ وَضَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَوَاضَعَ رَفَعَهُ اللهُ
Barangsiapa menyombongkan diri, maka Allah akan merendahkan derajatnya dan barangsiapa yang mau merendahkan diri, maka Allah akan mengangkat derajatnya,”. (HR. Al Khotib)

HADITS 98
HIDUP SEDERHANA

كُلْ وَاشْرَبْ وَاْلبَسْ وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ وَلاَ مَحِيْلَةٍ
Makan, minum, dan berpakaianlah, serta bersedekah lah, tapi jangan berlebihan dan jangan menyombong kan diri (HR. Abu Daud dan Ahmad)


HADITS 99
DIUTUS UNTUK MEYEMPURNAKAN AKHLAQ

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang sempurna ” (HR. Ahmad)


HADITS 100
KEUTAMAAN SHOLAT BERJAMAAH

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
Sholat berjama’ah itu lebih utama daripada sholat sendirian dengan pahala 27 derajat  (HR. Bukhori- Muslim)
  
HADITS 101
SHOLAT SEPERTI NABI

صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّي
 Sholatlah kamu sekalian seperti kamu melihatku shalat
(HR. Bukhori)

 HADITS 102
MELURUSKAN SHOF

سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ
Luruskanlah shofmu sekalian, sesungguhnya lurusnya shof merupakan kesempurnaan shalat” (HR. Bukhori)


HADITS 103
PERINTAH MENCARI ILMU

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ بِهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Dan barang siapa yang berusaha mencari ilmu, maka Allah akan mempermudah jalan baginya menuju surga (HR. Bukhori)

  
HADITS 104
HIDUP HEMAT

إِنَّ مِنَ السَّرْفِ أَنْ تَأْ كُلَ مَا اِشْتَهَيْتَ
 Sesungguhnya termasuk boros, kalau engkau makan apa saja yang engkau inginkan. (HR. Ibnu Majah)


HADITS 105
KEUTAMAAN PERGI KE MASJID

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا وَرَاحَ
Barang siapa pergi ke masjid pada waktu pagi hari atau petang hari, maka Allah menyediakan untuknya suatu hidangan-hidangan yang lazim diberikan untuk tamu di surga, setiap kali ia pergi pagi atau petang hari (Muttafaqun ‘alaihhi)


HADITS 106
TEKUN BERAMAL

إِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ أَبَدًا وَإِعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan beramallah untukakhiratmu seakan - akan engkau akan mati besok (HR. Ibnu ‘Asyakir)

HADITS 107
BERBICARA WAJAR

إِنَّ أَبْغَضَكُمْ اِلَىَّ وَأَبْعَدْكُمْ مِنِّي يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْثَرْتَرُوْنَ وَالْمُتَشِّدِقُوْنَ وَالْمُتَفَيْهُوْنَ
Sesungguhnya orang diantara kamu yang paling Aku benci dan paling jauh dari-Ku pada hari kiamat yaitu mereka yang banyak bicara, berlagak lagi berlebih-lebihan dalam pembicaraan”(HR. At-Tirmidzi)

HADITS 108
TIDAK BICARA YANG BATHIL
أَعْظَمُ النَّاسُ خَطَيَايَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ اَكْثَرُهُمْ خَوْضَاءْ فِي الْبَاطِلِ
Orang yang paling besar dosanya pada hari kiamat adalah yang paling banyak membicarakan hal yang bathil. (HR. Abdullah Ibnu Mas’ud)

HADITS 109
MENINGGALKAN YANG RAGU

دَعْ مَايُرِيْبُكَ اِلَى مَالَايُرِيْبُكَ
Tinggalkanlah sesuatu yang meragukan (dan beralih) kepada sesuatu yang tidak meragukanmu”

HADITS 110
MEMBERI SALAM KEPADA YANG LEBIH TUA

لِيُسَلِّمِ الصَّغِيْرُ عَلَى الْكَبِيْرِ
Hendaklah orang yang muda memberi salam kepada orang yang lebih tua” (HR Bukhori dan Muslim)

HADITS 111
DILARANG MINUM SAMBIL BERDIRI

لَايَشْرَبَنَّ أَحَدُكُمْ قَائِمًا
Janganlah seseorang dari kamu minum dengan berdiri”(HR Muslim)

HADITS 112
BERJABAT TANGAN MENDAPAT AMPUNAN
مَامِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غِضْرَلَهُمَا قَبْلَ اَنْ يَّفْتَرِقًا
Jika ada dua orang muslim, bertemu kemudian berjabat tangan, tiada lain niscaya diberikan ampunan kepada keduanya sebelum berpisah (HR. Abu Daud)

HADITS 113
DILARANG MENCACI TEMAN
سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ
Mencaci orang muslim adalah berbuatan fasik
(HR. Bukhori Muslim)

HADITS 114
DILARANG MENCELAKAI TEMAN

مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ اللهُ وَ مَنْ شَاقَّ مُسْلِمًا شَقَّ اللهُ عَلَيْهِ
Barangsiapa mencelakakan seorang muslim niscaya Allah akan mencelakakan dirinya dan barangsiapa menyusahkan seorang muslim niscaya Allah akan membuatnya susah”(HR Abu Dawud dan Tirmidzi)


HADITS 115
BERSIKAP SABAR

إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الْصَدْمَةِ الْأوْلَى
Sesungguhnya sabar itu ialah pada saat pertama terjadi musibah yang menggoncangkan


HADITS 116
KEUTAMAAN BERSEDEKAH

اَلصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ
Shodaqoh akan menghapus kesalahan sebagaimana air mematikan api. (HR Tirmidzi)


HADITS 117
LARANGAN MENCELA MAKANAN

مَارَاَيْتُ رَسُوْلُ الله صل الله عليه و سلّم   عَابَ طَعَامَا قَطٌ, كاَنَ إِذَا إِشْتَ هَاهُ اَكْلَمَهُ وَاِنْ لَمْ يَسْتَهُ سَكَتَ
Aku tidak pernah sama sekali melihat rasulullah ‘alaihi wasallam mencela suatu makanan jika beliau suka di makannya makanan itu, tetapi jika tidak suka beliau diam saja.” (HR. Muslim)


HADITS 118
MENDO’AKAN TUAN RUMAH

اَفْطَرَعِنْدَكُمُ الْصَائِمُوْنَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأِبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةِ
Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di rumahmu, orang-orang yang baiklah memakan makananmu  semoga para malaikat mendo’akan kepadamu.”(HR. Abu Daud)


HADITS 119
MENGASIHI MAKHLUK ALLAH

اِرْحَمْ مَنْ فِى الْأَرْضِ يَرْحَمْكَ مَنْ فِى السَّمَاءِ
Kasihilah makhluk di bumi, nanti engkau dikasihi yang di langit. (HR. Thabrani)


HADITS 120
MENCARI ILMU

اُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
 “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat.”
(HR. Muslim)


HADITS 121
SILATURAHMI

اِتَّقُوا اللهَ وَ صِلُّوْا أَرْحَامَكُمْ
 “Bertaqwalah kepada Allah dan bersilaturahmilah.”
(HR. Ibnu Asshaqir)

HADITS 122
LARANGAN MEMUTUS SILATURAHMI

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ الرَّحِيْمِ
Tidak masuk surga pemutus silaturahmi. (HR.Muslim)

HADITS 123
MEMULIAKAN / MENGHORMATI TAMU

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah memuliakan tamu. (HR. Bukhari – Muslim)

  
HADITS 124
KEINDAHAN

إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
Sesungguhnya Allah itu Indah dan mencintai Keindahan. (HR. Thabrani)


HADITS 125
LARANGAN MENGUMPAT

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَانِ وَ لَا اللَّعَانِ وَ لَا الْفَاحِشِى وَ لَا الْبَذِى
Seorang mukmin itu tidak menghina, mengumpat, berkata dan berbuat keji. (HR. Tirmidzi)


HADITS 126
MEMENUHI UNDANGAN

إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ اِلَى الْوَلِيْمَةَ فَلْيَأْنِهَا
Apabila kamu diundang pada suatu acara (jamuan) hendaklah kamu penuhi (perkenankan). (HR. Muslim)


HADITS 127
LARANGAN BERBICARA DALAM SHOLAT

نُهِيْنَا عَنِ الْكَلَامِ فِى الصَّلِاةِ إِلَّا الْقُرْآنَ وَالذِّكْرَ
Kita dilarang mengucapkan sesuatu dalam sholat kecuali Al-Qur’an dan dzikir. (HR. Ahmad)


HADITS 128
MASJID ITU RUMAH ORANG MUKMIN

اَلْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ مُؤْمِنٍ
Masjid adalah rumah tiap mukmin.

HADITS 129
MENJAGA LISAN

أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ فِى لِسَانِهِ
Kesalahan anak adam yang terbanyak adalah lisannya. (HR. Al-Haakim)

HADITS 130
ORANG YANG KUAT

لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ اِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Orang kuat bukanlah karena menang gulat, tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan diri di waktu marah. (HR. Ahmad dan Baihaqi)

HADITS 131
(MEMULAI) PEKERJAAN (DENGAN BASMALAH)

كُلُّ اَمْرٍ ذِيْ بَالِ لَا يُبْدَأُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ اَقْطَعُ
Setiap pekerjaan itu dimulai dengan Bismillah. Jika tidak ingin hilang barokahnya.

  
HADITS 132
MALU ITU AKHLAK ISLAM

إِنَّ خُلُقَ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ
Sesungguhnya rasa malu sebagian dari akhlaq Islam.


HADITS 133
MEMBANTU SAUDARA YANG MISKIN

مَنْ يَكُنْ فِى حَاجَةِ أَخِيْهِ يَكْفِ اللهُ فِى حَاجَتِهِ
Barangsiapa membantu memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah membantu kebutuhannya.

  
HADITS 134
SHAUM RAMADHAN

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan keridhoan Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Ahmad dan Ashhabus Sunnah)


HADITS 135
ADAB BERTETANGGA

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُحْسِنْ اِلَى جَارِهِ
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.

HADITS 136
ZAKAT

مَنْ أَدَّى زَكَاةَ مَالِهِ نَهَبَ عَنْهُ
Barangsiapa membayar zakat hartanya maka hilanglah keburukannya.”


HADITS 137
KEUTAMAAN SEDEKAH

مَا نَقَصَ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ
 “Sedekah itu tidak mengurangi harta.”

HADITS 138
MENYAYANGI YANG LEBIH KECIL

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَ يُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا
Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak menyayangi yang kecil dan tidak menghormati yang lebih besar.”

HADITS 139
TAKBIR DAN TAHMID SAAT BEPERGIAN

كُنَّا اِذَا صَعِدْنَا كَبَّرْنَا وَ اِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا
Apabila kamu mendaki kamu membaca takbir dan bila kamu turun kamu membaca tasbih. (HR. Bukhori)


HADIST 140
MERAIH KEBAHAGIAAN DENGAN ILMU

مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)



DOA SEHARI – HARI



Do’a Sebelum Tidur

بِسْمِكَ اللّٰهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ
Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati

Do’a Bangun Tidur

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan

Do’a Mau Mandi

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِي ذُنُوْبِي وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي وَبَارِكْ لِي فِي رِزْقِي
Ya Allah… ampunilah semua dosaku dan berilah keluasan dirumahku, serta berkahilah rizqiku

Do’a Masuk Kamar Mandi Atau Toilet (WC)
اَللّٰهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ
Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan syetan  laki-laki dan syetan perempuan"

Do’a Keluar Kamar Mandi Atau Toilet

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنِّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ
Dengan mengharap ampunanMu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan


Do’a Memakai Pakaian

بِسْمِ اللهِ اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَاهُوَ لَهُ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّمَا هُوَلَهُ
Dengan nama-Mu yaa Allah akku minta kepada Engkau kebaikan pakaian ini dan kebaikan apa yang ada padanya, dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan pakaian ini dan kejahatan yang ada padanya"

Do’a Memakai Pakaian Baru

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِىْ كَسَانِىْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّىْ وَلاَقُوَّةٍ
Segala puji bagi Allah yang memberi aku pakaian ini dan memberi rizeki dengan tiada upaya dan kekuatan dariku"

Do’a Melepas Pakaian

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لآ إِلَهَ إلاَّهُوَ
Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain dia


Do’a Ketika Bercermin

اَلْحَمْدُ لِلهِ كَمَا حَسَنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلًقِيْ
Segala puji bagi Allah, elokkanlah kiranya kelakuanku sebagaimana engkau telah mengelok kan rupaku”

Do’a Sebelum Makan

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya… Allah, berkahilah rizqi yang telah Engkau berikan kepada kami, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka

Do’a Sesudah Makan

الْحَمْدُ للهِ اللَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Segala puji bagi Allah, yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami golaongan orang-orang islam

Doa Sesudah  Minum

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ جَعَلَهُ عَذْبًا فُرَاتًا بِرَحْمَتِهِ وَلَمْ يَجْعَلْهُ مِلْحًا اُجَاجًا بِذُنُوْبِنَا
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini (minuman) segar dan menggiatkan dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini (minuman) asin lagi pahit karena dosa-dosa kami"

Do’a Ketika Makan Lupa Membaca Doa

بِسْمِ اللهِ فِىِ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya"

Do’a Keluar Rumah

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلاَ حَوْلَى وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah, kuserahkan segalanya pada Allah. tiada daya dan kekuatan melainkan atas pertolongan Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung “

Do’a Masuk Rumah

اَللّٰهُمَّ اِنّىْ اَسْأَلُكَ خَيْرَالْمَوْلِجِ وَخَيْرَالْمَخْرَجِ بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللهِ رَبّنَا تَوَكَّلْنَا
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu baiknya tempat masuk dan baiknya tempat keluar dengan menyebut nama Allah kami masuk, dan dengan menyebut nama Allah kami keluar dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakkal"


Do’a Naik Kendaraan

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّ لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَإِنَّ إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Maha suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami “


Do’a Masuk Kelas

بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللهِ رَبِّنَا وَتَوَكَّلْنَا
Dengan nama Allah kami masuk, dan dengan nama Allah kami keluar, dan hanya kepada Allah kami berserah diri”
  
Do’a Mau Belajar

رَبِّ زِدْنِي عِلْمَا وَرْزُقْنِي فَهْمَا
“Ya… Allah, tambahlah ilmuku dan berilah aku kefahaman”

Do’a Sesudah Belajar

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اِسْتَوْدِعُكَ مَاعَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَىَّ عِنْدَ حَاجَتِىْ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah, sesungguhnya aku menitipkan kepada Engkau ilmu-ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan kembalikanlah kepadaku sewaktu aku butuh kembali dan janganlah Engkau lupakan aku kepada ilmu itu wahai Tuhan seru sekalian alam."

Do’a Masuk Masjid

اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Wahai Tuhanku, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu

Do’a Keluar Masjid

اَللّهُمَّ اِنِّيْ أسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu akan segala keutamaan-Mu

Do’a Untuk Kedua Orang Tua

ااَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرَ
Ya Allah… ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku diwaktu kecil”

Do’a Kebahagiaan Dunia Akhirat
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami… berilah kami kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka “

Do’a Penutup Majlis

سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Maha suci Engkau, ya… Allah dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku mohon ampunan-Mu dan aku bertobat kepada-Mu


Do’a Kelancaran Berbicara

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي, وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي, وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي, يَفْقَهُوا قَوْلِي
Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”(QS Thaahaa : 25-28).


Do’a Mohon Diberi Kecerdasan Berfikir

اَللّٰهُمَّ أَلْهِمْنِي رُشْدِي وَأَعِذْنِي مِنْ شَرِّ نَفْسِي
Ya Allah, Ilhamkanlah kepadaku petunjuk dan aku mohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatan nafsuku

Do’a Ketika Turun Hujan

اَللّٰهُمَ صَيِّبًا نَافِعًا
Allah, semoga hujan (yang Engkau turunkan ini) lebat dan memberi manfaat”

Do’a Setelah Turun Hujan

مُطِرْنَابِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ
Kita telah diberi hujan karena keutamaan dan rahmat-Nya


Do’a Ketika Ada Petir

اَللّٰهُمَّ لَاتَقْتُلْنَابِغَضَبِكَ وَلاَتَهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan kemurkaan-Mu, janganlah Engkau binasakan dengan siksaan-Mu, dan selamatkanlah kami sebelum kejadian ini

Do’a Memandang Langit

رَبَّنَامَاخَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَاعَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari adzab neraka”


Do’a Memohon Pertolongan dalam Menunaikan Ibadah

اَللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Allah, Tolonglah aku untuk selalu berdzikir, bersyukur dan beribadah kepada-Mu dengan baik

Do’a Ketika Susah atau Sedih

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari susa dan gelisah, dari lema dan malas, dari perasaan takut dan kikir serta dari terlilit hutang dan pengaruh atau tekanan orang lain”


Do’a Ketika Mendapat Ni’mat atau Anugerah

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَا عَلَى دِيْنِ الْإِسْلَامِ
Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami ni’mat dan menunjukkan kami pada agama islam”

Do’a Masuk Shof / Barisan

اَللّٰهُمَّ آتِنِي أَفْضَلَ مَا تُؤْتِي عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Ya Allah… berikanlah keutamaan kepadaku, seperti apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang sholih “

Do’a Membersihkan Diri

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ هَذَا الْمَاءَ طَهُوْرًا. رَبِّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَعُوْذُبِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُوْنَ
Segala Puji bagi Allah yang telah menjadikan inilah air dapat membersihkan. Wahai Tuhan kami sungguh aku mohon perlindungan kepada-Mu dari was-was gangguan syetan, lindungilah, jangan sampai mereka mendatangiku”


نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu (wajib) karena Allah ta'ala"

Do’a Setelah Berwudhu

أَشْهَدُ اَنْ لاَإِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْن
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya”. “Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci”

Do’a Ketika Ada Iqomah

أَقَامَهَا اللهُ وَاَدَامَهَا وَجَعَلَنِي صَالِحَ أَهْلِهاَ
Mudah-mudahan Allah menjadikan terdirikannya shalat dan dilestariakannya serta dapat dan semoga aku dijadikan sebagai orang yang baik di kalangan shalat”

Do’a Ketika Akan Sholat

رَبِّي اَعُوْذُبِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيْطَانِ وَاَعُوْذُبِكَ رَبِّ اَنْ يَخْضُرُوْنَ
Yaa Tuhan kami, aku memohon perlindungan-Mu dari segala gangguan syetan dan aku berlindung kepada-Mu, wahai Tuhanku, akan kedatangan mereka.

Do’a Setiap Selesai Shalat

اَلْحَمْدُللهِ الَّذِيْ نَسْئَلُكَ الْجَنَّةَ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ اَللَّهُمَّ إِذْهَبُ عَنِ الْهَمِّ وَ اْلحَزَنِ
Puji bagi Allah, kami mohon kepada-Mu mendapat surga dan selamat dari neraka serta mendapat ampunan pada waktu sidang perhitungan amal.


Do’a Mencuci Muka

اَللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وَجُوْهٌ وَتَسْوَدٌّ وَجُوْهٌ
Wahai Allah, Jadikanlah mukaku bersinar besok pada hari dimana banyak beberapa muka yang bersinar dan juga banyak muka yang menyedihkan”


Do’a Mencuci Tangan

اَللَّهُمَّ اَعْطِنِي كِتَابِي بِيَمِيْنِي
Ya Allah, Berikanlah kepadaku akan buku catatan amalku pada tangan kanan”

Do’a Mencuci Kaki

اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِي عَلَى الصِّرَاطِ
Ya Allah tetapkanlah telapak kakiku di atas titian (jembatan di atas neraka)”

Do’a Percaya Diri

حَسْبُنَااالله وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Hanya Allah yang mencukupi kami dan sebaik yang diserahi adalah Allah, dan Dialah sebaik yang menjadi gusti dan sebaik-baiknya penolong


Do’a Agar Diberi Ketetapan Iman

يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ لَااِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ يَاذَاالْجَلاَلِ وَلْإِكْرَامِ اَمِتْنَا عَلَى دِيْنِ الْإِسْلاَمِ
Wahai Tuhan yang hidup, wahai Tuhan yang Maha Tegak, tidak ada selain Engkau, wahai tuhan yang punya kebesaran matikanlah kami dalam keadaan memeluk agama Islam.

Do’a Ketika Lupa
سُبْحَانَ مَنْ لاَيَسْهُوْ وَلاَ يَنَـامُ
Maha suci Dzat yang tidak lupa dan tidak tidur”

Do’a Tahan Uji
رَبَّنَا اَفْرِغُ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
Wahai tuhan kami, curahkanlah ketabahan hati kami dan teguhlah pendirian kami dan tolongah kami untuk menghadapi orang-orang kafir.

Do’a Menghilangkan Marah

اَللَهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِي وَاذُهَبُ غَيْظَ قَلْبِي وَجَرْنِي مِنَ الشَّيْطَانِ
Ya allah ampunilah dosaku dan hilangkanlah marahnya dan selamatkanlah aku dari ganguuan syetan.


Do’a Menghadapi Musuh

اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نَحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ
Ya allah sesungguhnya kami menjadikan engkau pada leher-leher mereka dan kami mohon perlindungan kepada mu dari segal kejahatan mereka.


Doa Ketika Mimpi Buruk

اَللّٰهُمَّ إِنّىِ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ اْلأَحْلاَمِ
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada Engkau dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk"

Doa Ketika Mendapat Mimpi Baik

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ قَطْلَ الْحَاجَتِ
Segala puji bagi Allah yang telah memberi hajatku"

Doa Istinja

اَللّٰهُمَّ طَهِّرُ قَلْبِىْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْخِىْ مِنَ الْفَوَاحِشِ
Wahai Tuhanku, sucikanlah hatiku dari sifat kepura-puraan (munafiq) serta peliharalah kemaluanku dari perbuatan keji"

Doa Menjelang Sholat Shubuh

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ ضِيْقِ الدُّنْيَا وَضِيْقِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan dunia dan kesempitan hari kiamat. (HR. Abu Daud)"


Doa Menyambut Pagi hari

اَللّٰهُمَّ بِكَ اَصْبَحْنَا وَبِكَ اَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَاِلَيْكَ النُّشُوْر
Ya Allah, karena Engkau kami mengalami waktu pagi dan waktu petang, dan karena Engkau kami hidup dan mati dan kepada-Mu juga kami akan kembali."


Doa Menyambut Sore Hari

اَللّٰهُمَّ بِكَ اَمْسَيْنَا وَبِكَ اَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Ya Allah, karena Engkau kami mengalami waktu petang dan waktu pagi, karena Engkau kami hidup dan mati dan kepada-Mu juga kami akan kembali."

Doa Keluar Rumah / Doa Bepergian

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِالله
Dengan menyebut nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tiada daya kekuatan melainkan dengan pertologan Allah."

Doa Berpergian

اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ
Ya Allah, mudahkanlah kami berpergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam berpergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga."


Doa Memohon Ilmu Yang Bermanfaat

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلً
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang berguna, rezki yang baik dan amal yang baik Diterima. (H.R. Ibnu Majah)"

Doa Naik Kapal

بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌا
Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"


Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى سَلَمَنِى وَالَّذِى اَوَنِى وَالَّذِى جَمَعَ الشَّمْلَ بِ
Segala puji bagi Allah, yang telah menyelamatkan akau dan yang telah melindungiku dan yang mengumpulkanku dengan keluargaku."

Doa Ketika Menuju Masjid

وَفِىْ بَصَرِىْ نُوْرًا وَفِىْ سَمْعِىْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِىْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِىْ نُوْرًا وَفَوْقِىْ نُوْرًا وَتَحْتِىْ نُوْرًا وَاَمَامِىْ نُوْرًا وَخَلْفِىْ نُوْرًا وَاجْعَلْ لِّىْ نُوْرًا
Ya Allah, jadikanlah dihatiku cahaya, pada lisanku cahaya dipandanganku cahaya, dalam pendengaranku cahaya, dari kananku cahaya, dari kiriku cahaya, dari atasku cahaya, dari bawahku cahaya, dari depanku cahaya, belakangku cahaya, dan jadikanlah untukku cahaya." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Doa Akan Membaca Al-Qur'an

اَللّٰهُمَّ افْتَحْ عَلَىَّ حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَىَّ رَحْمَتَكَ وَذَكِّرْنِىْ مَانَسِيْتُ يَاذَاالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Ya Allah bukakanlah hikmahMu padaku, bentang kanlah rahmatMu padaku dan ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupa, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

Doa Setelah Membaca Al-Qur'an

وَنُوْرًا وَّهُدًى وَّرَحْمَةً. اَللّٰهُمَّ ذَكِّرْنِىْ مِنْهُ مَانَسِيْتُ وَعَلِّمْنِىْ مِنْهُ مَاجَهِلْتُ. وَارْزُقْنِىْ تِلاَ وَتَهُ آنَآءَ اللَّيْلِ وَاَطْرَافَ النَّهَارٍ. وَاجْعَلْهُ لِىْ حُجَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran yang agung, jadikanlah ia bagiku ikutan cahaya petunjuk rahmat. Ya Allah, ingatkanlah apa yang telah aku lupa dan ajarkan kepadaku apa yang tidak aku ketahui darinya, anugerahkanlah padaku kesempatan membacanya pada sebagian malam dan siang, jadikanlah ia hujjah yang kuat bagiku, wahai Tuhan seru sekalian alam."

Doa akan Mandi (Bukan Mandi Wajib)
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِى وَوَسِّعْ لِى فِىْ دَارِىْ وَبَارِكْ لِىْ فِىْ رِزْقِىْ
Ya Allah ampunilah dosa kesalahanku dan berilah keluasaan di rumahku serta berkahilah pada rezekiku"