Kamis, Mei 03, 2018

BERPUASALAH SEPERTI ULAT,

BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR

Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukmin saja.  Beberapa jenis makhluk hidup melakukan juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.

Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.

Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT.

A. PUASA ULAR
Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala. Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Ibroh dari puasanya ular :
1.    WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
2.   NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.
3.    MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
4.    CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
5.    TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
6.   SABARNYA ular hanya pada saat berpuasa atau setelah sahur (makan mangsanya)
Bila dalam puasa kali ini kita hanya baik saat bulan Ramadhan tetapi tidak mampu mempertahankannya setelah Ramadhan usai maka puasa kita adalah tipe puasa ular

B. PUASA ULAT
Ulat memang menjijikkan, begitulah umumnya kita melihat binatang ini. Keberadaannya membuat kita tidak merasa nyaman. Tidak itu saja, ulat juga menjengkelkan karena dimanapun dia berada selalu membuat kerusakan. Bila dia tinggal di daun, rusaklah daun itu. Bila ia tinggal di buah, rusaklah buah itu. Bila ia tinggal di batang, rusaklah batang itu. Bila ia tinggal di akar, rusaklah akar itu. Pokoknya, dimanapun dia berada kerusakanlah yang dia perbuat. Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. (Metamorphosis). Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.

Ibroh dari puasanya ulat :
1.    WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA
2.    NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU
3.    MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU
4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.
5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA. Lahir banyak karya sastra yang menggambarkan keindahan kupu-kupu.

3. PUASA AYAM

Ayam juga melakukan puasa, yaitu ketika ia harus mengeram telurnya. Ia tidak makan tidak minum selama mengeram tersebut. Bahkan ia tidak beranjak dari tempatnya sama sekali. Begitulah cara ayam berpuasa. Pelajaran apa yang bisa kita ambil? Sebagaimana ular, sebelum dan sesudah berpuasa ayam tetaplah ayam. Ia tidak mengalami perubahan. Justru obyek lain yang berubah, sang telur berubah menjadi anak ayam. Bisa jadi puasa kita mirip dengan puasa ayam. Karena kita tidak sungguh-sungguh berpuasa dan atau karena puasa kita karena pamrih duniawi, maka tidak terjadi perubahan besar dalam diri kita. Meskipun mungkin, karena melihat kita berpuasa orang lain di sekitar kita menjadi segan melakukan "ketidak-baikan". Jadi, kita sendiri tidak mengalami perubahan, justru orang lain yang berubah karenanya. Bila demikian yang kita jalani maka puasa kita adalah puasa tipe ayam. 

*Kesimpulan :*
Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi *khairunnas anfauhum linnas* (sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya). Selamat menjalankan ibadah puasa Romadhon, semoga lulus menjadi Muttaqin. Aamiin.. .

Tidak ada komentar: